BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dalam bidang astronomi
diseluruh dunia, banyak para ilmuwan yang sampai sekarang masih meneliti
tentang lubang hitam (Black Hole). Mulai dari apa itu lubang hitam serta manfaat lubang hitam (Black Hole) terhadap
galaksi bimasakti. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengupas tentang peranan lubang hitam (Black Hole)
tersebut.
BAB II
LUBANG HITAM ( BLACK HOLE
)
2.1 Pengertian Galaksi Bima Sakti
Galaksi adalah kumpulan bintang yang jumlahnya begitu banyak
(bermilyar-milyar) dan karena begitu jauh, tampak seolah-olah seperti kabut
atau awan. Bima Sakti (dalam bahasa
Inggris Milky Way, yang berasal dari bahasa
Latin Via Lactea, diambil lagi dari bahasa
Yunani, Galaxias yang berarti "susu") adalah galaksi
spiral yang besar termasuk dalam tipe Hubble SBbc dengan total
masa sekitar 1012 massa
matahari, yang memiliki 200-400 milyar bintang dengan diameter 100.000 tahun
cahaya dan ketebalan 1000 tahun cahaya. Jarak antara matahari dan
pusat galaksi diperkirakan 27.700 tahun cahaya. Di dalam galaksi bima sakti
terdapat sistem Tata Surya, yang didalamnya terdapat planet Bumi
tempat kita tinggal. Diduga di pusat galaksi bersemayam lubang
hitam supermasif (black hole). Sagitarius A dianggap sebagai
lokasi lubang hitam supermasif ini. Tata surya kita memerlukan waktu 225–250
juta tahun untuk menyelesaikan satu orbit, jadi telah 20–25 kali mengitari
pusat galaksi dari sejak saat terbentuknya. Kecepatan
orbit tata surya adalah 217 km/d.
Pemahaman astronom
terhadap galaksi tidak lepas dari perkembangan pengetahuan galaksi Bimasakti,
sebagai berikut :
- Thomas Wright (1750) berpendapat bahwa
matahari bersama bintang-bintang lain membentuk suatu kelompok, bagaikan
pulau perbintangan ditengah-tengah jagad raya.
- William Herschel (1784) berdasarkan
penelitiannya yang sistematis menyatakan bahwa kelompok bintang-bintang
dalam galaksi Bimasakti membentuk piringan pipih seperti cakram.
Penelitian ini dilanjutkan oleh astronom Belanda Kapteyn (1910) yang
memberikan landasan semakin kokoh akan wujud galaksi Bimasakti yang pipih
tersebut.
- Dari studi cacah bintang dan gugus bintang
yang lebih sistematis, Harold hapley (1917) mengungkapkan bahwa galaksi
Bimasakti berbentuk cakram dengan garis tengah 100.000 tahun cahaya
(30.000 parsek). Matahari terletak didaerah tepi sekitar 30.000 tahun
cahaya (8.500 parsek) dari pusat galaksi.
Dari hasil pengamatan, diketahui bahwa jumlah bintang dipusat galaksi lebih
banyak daripada tepinya. Matahari
merupakan bintang yang tidak berbeda dengan bintang-bintang pada umumnya dan
terletak ditepi galaksi. Dari pengamatan diketahui bahwa matahari bergerak
mengelilingi pusat galaksi Bimasakti dengan kecepatan 220 km/detik. Dengan
mengetahui jarak matahari dari pusat galaksi dan asumsi bahwa gerak matahari
mengedari pusat galaksi berbentuk lingkaran, dapat dihitung bahwa diperlukan
waktu selama 2,4 x 108 tahun (240 juta tahun) bagi matahari untuk
mengedari pusat galaksi. Kala edar (periode) ini dikenal sebagai 1 tahun kosmik
(cosmic year). Jika matahari kita telah berusia 5 x 109 tahun (5
milyar tahun), maka dapat dihitung bahwa matahari kini lebih dari 20 kali
mengedari pusat galaksi Bimasakti atau matahari kini ada pada tahun kosmis ke-21.
2.2
Pengertian Lubang Hitam ( Black Hole )
Lubang hitam adalah sebuah pemusatan massa yang cukup besar sehingga
menghasilkan gaya gravitasi yang sangat besar. Gaya gravitasi yang sangat besar
ini mencegah apapun lolos darinya kecuali melalui perilaku terowongan kuantum.
Tak ada sesuatu, termasuk radiasi elektromagnetik yang dapat lolos dari
gravitasinya, bahkan cahaya hanya dapat masuk tetapi tidak dapat keluar atau
melewatinya, dari sini diperoleh kata "hitam". Istilah "lubang
hitam" telah tersebar luas, meskipun ia tidak menunjuk ke sebuah lubang
dalam arti biasa, tetapi merupakan sebuah wilayah di angkasa di mana semua
tidak dapat kembali. Secara teoritis, lubang hitam dapat memliki ukuran apa
pun, dari mikroskopik sampai ke ukuran alam raya yang dapat diamati.
Kecepatan lubang hitam tersebut setelah diukur mencapai lebih dari
400.000 kilometer per jam dan ukuran lubang hitam sangat bervariasi, sejak yang
super padat dengan berat jutaan atau bahkan miliaran berat matahari hingga
massa bintang yang lebih ringan.
2.3 Asal Mula Lubang Hitam (
Black Hole )
Istilah lubang hitam yang pertama kali
diberikan oleh John Archibald Wheeler pada 1969 sebagai ganti nama yang terlalu
panjang, yaitu completely gravitational collapsed stars. Wheeler memberi nama demikian karena
singularitas ini tak bisa dilihat. Mengapa demikian? Penyebabnya tidak lain
karena cahaya tak bisa lepas dari kungkungan gravitasi singularitas yang maha
dahsyat ini. Daerah di sekitar singularitas atau lazimnya disebut sebagai
Horizon Peristiwa (radiusnya dihitung dengan rumus jari-jari Schwarzschild R =
2GM/C2 dimana G = 6,67 x 10-11 Nm2kg-2, M = kg massa lubang hitam, C = cepat
rambat cahaya) menjadi gelap. Itulah sebabnya, wilayah ini disebut sebagai
lubang hitam. Teori
adanya lubang hitam pertama kali diajukan pada abad ke-18 oleh John Michell dan
Pierre-Simon Laplace, selanjutnya dikembangkan oleh astronom Jerman bernama
Karl Schwarzschild, pada tahun 1916, dengan berdasar pada teori relativitas
umum dari Albert Einstein, dan semakin dipopulerkan oleh Stephen William
Hawking. Pada saat ini banyak astronom yang percaya bahwa hampir semua galaksi
di alam semesta ini mengelilingi lubang hitam pada pusat galaksi termasuk
galaksi bimasakti.
Bintang-bintang di alam semesta (jauh lebih besar daripada matahari)
tidak akan lenyap dalam periode jutaan tahun seperti massa yang lebih kecil.
Bintang-bintang itu baru lenyap bila terjadi ledakan nuklir yang sangat besar.
Ledakan yang dikenal sebagai supernova terjadi bila gravitasi bintang
menjadi sangat kuat sehingga menghancurkan dirinya sendiri.
Tetapi pada beberapa
bintang, gravitasinya amat besar sehingga penghancuran terus menerus terjadi,
merusak segala sesuatu di dalamnya. Kepadatan benda itu terus meningkat dan
memaksa gravitasi terus meningkat pula, sampai tak ada satupun yang bebas dari
pengaruhnya, bahkan cahaya sekalipun. Hasilnya adalah “Blackhole” alias Lubang
Hitam. Apapun yang masuk ke dalam tarikan gravitasi objek tersebut tidak bisa
melarikan diri. Meskipun tak tampak, lubang hitam bisa dideteksi dengan satelit
sinar-X. Lubang hitam pertama ditemukan di sistem perbintangan Cygnus tahun
1972.
Banyak objek
(termasuk matahari dan bumi) tidak akan pernah menjadi lubang hitam karena
tekanan gravitasi pada matahari dan bumi tidak mencukupi untuk melampaui
kekuatan atom dan nuklir dalam dirinya yang sifatnya melawan tekanan gravitasi.
Tetapi sebaliknya untuk objek yang bermassa sangat besar, tekanan gravitasi lah
yang menang.
2.4 Teori Lubang Hitam (Black Hole)
Dalam proses pembentukan
lubang hitam terdapat beberapa teori yaitu:
A.
TEORI RELATIVITAS UMUM
Pada 1976, pakar
astrofisika ternama, Stephen Hawking mengemukakan teori bahwa lubang hitam
terbentuk dari bintang raksasa yang tekanan gravitasinya luar biasa besar
sehingga menarik energi dan materi di dekatnya. Energi
dan materi itu diyakininya akan musnah ditelan lubang hitam.
B. TEORI FISIKA KUANTUM
Teori fisika
kuantum berlawanan dengan teori relativitas umum. Teori fisika kuantum
menyatakan bahwa materi dan energi tidak bisa dihancurkan, namun hanya berganti
wujud. Hawking sempat menyatakan kalau sejatinya materi yang terisap lubang
hitam akan mengalir menuju jagad raya baru.
Tetapi
setelah dipikir kembali oleh Hawking, ia akhirnya menyatakan bahwa lubang hitam
tidak menghancurkan segala yang diisapnya, namun menyimpan apa yang diisapnya
dalam waktu lama. Setelah lubang hitam rusak dan mati, apa yang pernah
diisapnya dipancarkan kembali ke jagad raya dalam keadaan tercerai-berai. Pemikiran
baru Hawking yang radikal ini diungkapkannya dalam Konferensi Internasional
Mengenai Gravitasi dan Relativitas Umum ke 17 di Dublin, Irlandia, Rabu (21/7).
C. TEORI EVOLUSI BINTANG
Menurut teori evolusi
bintang, lubang hitam berasal dari sejenis bintang biru yang memiliki suhu
permukaan lebih dari 25,000 derajat celcius. Ketika pembakaran hidrogen di
bintang biru yang memakan waktu kira-kira 10 juta tahun, ia menjadi bintang
biru raksasa.
Kemudian, bintang itu
menjadi dingin dan menjadi bintang merah raksasa. Dalam fase itulah, akibat
tarikan gravitasi-nya sendiri, bintang merah raksasa mengalami ledakan dahsyat
atau disebut dengan Supernova dan menghasilkan dua jenis bintang yaitu bintang
Netron dan lubang hitam.
Pengamatan dari teleskop
sinar-X ruang angkasa selama lebih dari satu dekade menunjukkan kekuatan
tarikan gravitasi lubang hitam menyebabkan banyak bintang yang hancur dan
ditelan olehnya.
Ahli-ahli astronomi sudah berhasil mengamati bagaimana proses lubang hitam
menyedot gas yang berterbangan di sekitarnya. Gas yang disedot itu menjadi
panas sehingga memancarkan radiasi dalam berbagai panjang gelombang, mulai dari
gelombang radio hingga gelombang sinar-X.
2.5 Cara Mengenali Lubang Hitam (Black
Hole)
Cara para astronom untuk
dapat mengenali keberadaan sebuah lubang hitam, Mereka menggunakan metode tak
langsung melalui pengamatan bintang ganda yang beranggotakan bintang kasat mata
dan sebuah objek tak tampak. Beruntung, semesta menyediakan sampel bintang
ganda dalam jumlah yang melimpah. Kenyataan ini bukanlah sesuatu yang
mengherankan, sebab bintang-bintang memang terbentuk dalam kelompok. Hasil
pengamatan menunjukkan bahwa di galaksi kita, Bima Sakti terdapat banyak
bintang yang merupakan anggota suatu gugus bintang.
Dalam sebuah sistem
bintang ganda berdekatan, objek yang lebih besar dapat menarik materi dari bintang
pasangannya. Demikian pula dengan lubang hitam, lubang hitam menarik materi
dari bintang pasangan dan membentuk cakram akresi di sekitarnya. Bagian dalam
dari cakram yang bergerak dengan kelajuan mendekati kelajuan cahaya, akan
melepaskan energi potensial gravitasinya ketika jatuh ke dalam lubang hitam.
Energi yang sedemikian
besar diubah menjadi kalor yang akan memanaskan molekul-molekul gas hingga
akhirnya terpancar sinar-X dari cakram akresi tersebut. Sinar-X yang dihasilkan
inilah yang digunakan oleh para astronom untuk mencurigai keberadaan sebuah
lubang hitam dalam suatu sistem bintang ganda. Untuk lebih meyakinkan bahwa
bintang kompak tersebut benar-benar lubang hitam maka astronom menaksir massa
objek tersebut dengan perangkat matematika yang disebut fungsi massa. Bila
diperoleh massa bintang kompak lebih dari 3 kali massa Matahari, besar
kemungkinan objek tersebut adalah lubang hitam.
2.6 Pertumbuhan Lubang Hitam ( Black Hole )
Sebuah penelitian menyatakan bahwa black hole dan galaksi saling membantu
pertumbuhan masing-masing. Dalam salah satu penyelidikan, para peneliti
mendapatkan bahwa galaksi-galaksi dan black hole tampak tumbuh terus selama
terjadi proses kelahiran bintang-bintang. Observasi menunjukkan adanya hubungan
erat antara kelahiran bintang (yang berarti pertumbuhan galaksi) dengan
pertumbuhan black hole di beberapa galaksi yang pada jarak 10 milyar tahun
cahaya dari Bumi.
Para astronom menduga hubungan itu merupakan hubungan timbal balik dimana
penggabungan galaksi satu dengan galaksi lain telah memicu pembentukan bintang.
Di lain pihak, proses itu sekaligus memberi "bahan bakar" bagi black
hole untuk tumbuh karena ia juga mendapatkan lebih banyak materi untuk dihisap.
Hasil penelitian di atas semakin menambah bukti adanya kerjasama
konstruksi yang pada akhirnya menghasilkan galaksi-galaksi raksasa berisi
bintang-bintang tua dan didominasi black hole di pusatnya.
Lubang hitam memiliki massa yang dapat terus bertambah dengan cara
menangkap semua materi didekatnya. Semua materi tidak bisa lari dari jeratan
lubang hitam jika melintas terlalu dekat. Jadi obyek yang tidak bisa menjaga
jarak yang aman dari lubang hitam akan terhisap. Berlainan dengan reputasi yang
disandangnya saat ini yang menyatakan bahwa lubang hitam dapat menghisap apa
saja disekitarnya, lubang hitam tidak dapat menghisap material yang jaraknya
sangat jauh dari dirinya. dia hanya bisa menarik materi yang lewat sangat dekat
dengannya.
Bumi dalam bahaya jika hanya berjarak 10 mil dari “Black Hole”, tetapi
hal ini tidak akan terjadi karena bumi berjarak 93 juta mil dari matahari.
Lubang hitam juga dapat bertambah massanya dengan cara bertubrukan dengan
lubang hitam dan bersatu menjadi lubang hitam yang jauh lebih besar.
2.7 Cara Kerja Lubang Hitam ( Black Hole )
Black
hole dikenal sebagai pemakan yang ceroboh. Mereka mencerna sedikit saja benda
yang berada di piring makannya, lalu memuntahkan sisanya ke ruang angkasa.
Dalam kasus ini, hanya sekitar satu persen dari bagian bintang itu yang
ditelan. Sisanya dilemparkan kembali ke galaksi menggunakan energi yang luar
biasa dahsyat.
Intensitas
pancaran itu kemudian melemah seiring dengan makin tercerainya tubuh sang
bintang. Penurunan aktivitas pancaran yang cepat diduga juga terjadi karena
adanya penghisapan lebih lanjut oleh ruangan di sekitar black hole. Pada
puncaknya, black hole bisa menelan sebuah objek seukuran Bumi tiap 10 menit.
Para
astronom sejauh ini mendeteksi keberadaan black hole dengan memperhatikan
aktivitas cahaya serta kecepatan bintang maupun gas-gas di jagad raya. Bila di
suatu tempat tidak ditemukan cahaya, namun di sekitarnya banyak objek angkasa
menuju ke satu titik dengan kecepatan tinggi sebelum hilang, maka titik
tersebut dipastikan sebuah black hole.
BAB III
PERANAN LUBANG HITAM (
BLACK HOLE )
3.1 Manfaat Lubang Hitam ( Black Hole )
Di Alam Semesta ini terdapat banyak sekali Blackhole, sebab
Blackhole berfungsi sebagai inti sebuah Galaksi (misalnya Bima Sakti).
Blackhole memiliki kepadatan massa sangat tinggi hingga energi gravitasinya
sangat besar. Manfaat Blackhole adalah memberikan gaya
tarik terhadap benda angkasa yang bergerak mengelilinginya. Dapat dibuktikan,
bila anda memutar batu yang bermassa dengan seutas tali, akan terasa ada gaya
tarik melawan tangan anda yang disebabkan benda yang anda putar. Jika tali itu
putus benda itu akan terlempar keluar/jauh. Fungsi energi gravitasi Blackhole
ibaratnya sebagai tali pengikat benda-benda yang berputar disekelilingnya. Jika
Blackhole kehilangan energi gravitasi, benda-benda yang mengelilinginya akan
terlempar keluar, sebaliknya bila gaya sentrifugal akibat putaran berkurang,
benda itu akan bergerak mendekati Blackhole, jika sudah begitu akibatnya sangat
fatal bagi galaksi itu. Oleh karena itu black hole dilengkapi dengan memberikan
energi gravitasi agar dapat menarik benda-benda disekitarnya dan memutar
benda-benda itu dengan kecepatan tertentu agar tetap pada orbitnya. Jadi, manfaat
utama lubang hitam adalah memelihara keseimbangan galaksi.
Para astronom telah menemukan bahwa lubang hitam (black hole)
pada pusat galaksi kita telah mengalami gejolak pada sekitar 3 tiga abad lalu.
Penemuan ini membantu memecahkan misteri lama: mengapa lubang hitam pada
galaksi Bima Sakti tampak begitu tenang?
Lubang hitam tersebut,
dikenal sebagai Sagittarius A* (dieja: “A-star”), tergolong raksasa, dengan
massa 4 juta kali massa Matahari. Namun demikian, energi yang dipancarkan dari
sekelilingnya justru jauh lebih lemah daripada yang dilepaskan oleh lubang
hitam di pusat galaksi lain.
Studi terbaru, yang akan
diterbitkan dalam publikasi perhimpunan atronomi Jepang, mengkombinasikan hasil
dari satelit sinar-X Suzaku dan ASCA milik Jepang, observatorium sinar-X
Chandra milik NASA, dan observatorium sinar-X XMM-Newton milik Badan Ruang
Angkasa Eropa, ESA.
Data yang didapatkan
antara tahun 1994 dan 2005 menyingkap kenyataan bahwa awan gas di dekat lubang
hitam di pusat galaksi Bima Sakti berpijar dan meredup secara cepat dalam
gelombang sinar-X sebagai respon terhadap denyut sinar-X yang terpancar dari
pinggiran lubang hitam.
Denyut sinar-X itu
memerlukan 300 tahun untuk melintasi jarak antara lubang hitam di pusat galaksi
dan kabut besar yang dikenal sebagai Sagittarius B2. Dengan demikian, awan
tersebut merespon suatu kejadian yang berlangsung 300 tahun sebelumnya. Saat
sinar-X mencapai kabut tersebut, ia akan menumbuk atom-atom besi, melontarkan
elektron yang berdekatan dengan inti atom. Saat elektron
dari luar mengisi kekosongan yang ditimbulkan, atom besi akan melepaskan
sinar-X. Namun setelah denyut sinar-X berlalu, kabut tersebut akan kembali ke bentuk semula.
Yang menarik, sebuah daerah di Sagittarius B2 yang hanya membentang sejauh
10 tahun cahaya diketahui memiliki bentuk yang bervariasi hanya dalam 5 tahun
belakangan. Bentuk ini
diketahui sebagai suatu gema cahaya (light echoes). Dengan menetapkan
garis spektral sinar-X dari atom besi, observasi dengan Suzaku memegang peranan
penting dalam mengeliminasi kemungkinan bahwa gema cahaya tersebut berasal dari
partikel subatomik.
Dengan mengamati bagaimana berpijar dan meredup selama 10 tahun, para
ilmuwan dapat menelusuri aktivitas lubang hitam pada 300 tahun lalu. Dari sana
diketahui bahwa pada 300 tahun lalu, lubang hitam tersebut sejuta kali lebih
cemerlang daripada sekarang.
Studi terbaru ini
dibangun berdasarkan riset dari beberapa kelompok yang mempelopori teknik
pemanfaatan gema cahaya. Tahun lalu, suatu kelompok yang dipimpin oleh Michael
Muno, yang kini bekerja di California Institute of Technology,
Pasadena, California, menggunakan teleskop Chandra untuk mengamati gema sinar-X
yang menunjukkan bahwa Sagitarius A* telah melepaskan flare (ledakan)
sinar-X pada sekitar 50 tahun lalu, namun dalam intensitas sekitar 10 kali
lebih kecil daripada flare yang terjadi pada 3 abad lalu.
Pusat galaksi terletak
sejauh 26.000 tahun cahaya dari Bumi, yang berarti bahwa kita sedang
menyaksikan peristiwa yang terjadi pada 26.000 tahun lampau. Para astronom
masih belum memiliki pemahaman yang menyeluruh tentang mengapa Sagittarius A*
memiliki aktifitas yang sangat bervariasi. Salah satu kemungkinan adalah karena
adanya supernova pada beberapa abad yang lalu telah menyemburkan gas yang
kemudian terhisap oleh lubang hitam tersebut. Tingginya konsentrasi gas yang
terhisap akhirnya menyebabkan terjadinya flare raksasa pada lubang
hitam.
3.3
Fakta Unik Mengenai Black Hole
Cahaya
melengkung begitu dalam di dekat lubang hitam sehingga apabila Anda berada
dekatnya dan berdiri membelakangi, Anda akan dapat melihat berbagai bayangan
dari setiap bintang di jagat raya, dan dapat melihat bagian belakang dari
kepala Anda sendiri.
Di
bagian dalam sebuah lubang hitam, ketentuan-ketentuan soal jarak dan waktu
berlaku kebalikan: seperti halnya saat ini Anda tidak dapat menghindar dari
perjalanan menuju masa depan, di dalam lubang hitam Anda tidak dapat mengelak
dari singularitas sentral.
Apabila
Anda berdiri pada sebuah jarak aman dari lubang hitam dan melihat seorang teman
terjatuh ke dalamnya, dia akan terlihat bergerak melamban dan hampir berhenti
ketika sampai di tepian event horizon. Bayangan teman itu akan memudar dengan
sangat cepat. Sayangnya, dari sudut pandangnya sendiri dia akan melintasi event
horizon dengan aman, dan akan bertemu dengan ajalnya di singularitas.
Lubang-lubang
hitam adalah objek-objek yang paling sederhana di jagat raya. Anda dapat
menggambarkannya secara utuh dengan hanya mengetahui massa, tolakan, dan muatan
listriknya. Sebaliknya, untuk melukiskan secara utuh sebutir debu saja, Anda
harus menjelaskan posisi dan kondisi seluruh atomnya.
Lubang
hitam tidak meradiasikan cahaya, dan sebuah objek yang terjatuh ke dalamnya
tidak akan mampu lagi memancarkan cahayanya. Semua itu menjadikan upaya
mendeteksi lubang hitam akan sangat menantang. Hanya ketika sebuah lubang hitam
berada dalam wujudnya yang kembar dan efek gravitasi menyebabkan pasangannya
itu menghasilkan gas, kita dapat mendeteksi sinar-X. Sinar yang berasal dari
piringan-piringan di sekitar lubang hitam terlihat sangat mirip dengan sinar
yang berasal dari piringan-piringan di sekitar bintang-bintang neutron.
Anda
dapat pula menduga keberadaan sebuah lubang hitam di pusat sejumlah galaksi
apabila bintang-bintang bergerak sangat cepat di sekitar sejumlah objek yang
tidak terlihat.
BAB IV
PENUTUP
4.1
KESIMPULAN
Lubang hitam adalah sebuah pemusatan massa yang cukup besar sehingga
menghasilkan gaya gravitasi yang sangat besar. Gaya gravitasi yang sangat besar
ini mencegah apapun lolos darinya kecuali melalui perilaku terowongan kuantum.
Tak ada sesuatu, termasuk radiasi elektromagnetik yang dapat lolos dari
gravitasinya, bahkan cahaya hanya dapat masuk tetapi tidak dapat keluar atau
melewatinya. Istilah lubang hitam yang pertama kali diberikan oleh John
Archibald Wheeler pada 1969. Dalam proses pembentukan lubang hitam terdapat
beberapa teori yaitu Teori Relativitas Umum, Teori
Fisika Kuantum, dan Teori Evolusi Bintang.
Manfaat Blackhole adalah memberikan gaya tarik terhadap benda
angkasa yang bergerak mengelilinginya. Jika Blackhole
kehilangan energi gravitasi, benda-benda yang mengelilinginya akan terlempar
keluar, sebaliknya bila gaya sentrifugal akibat putaran berkurang, benda itu
akan bergerak mendekati Blackhole, jika sudah begitu akibatnya sangat fatal
bagi galaksi itu. Oleh karena itu black hole dilengkapi dengan memberikan
energi gravitasi agar dapat menarik benda-benda disekitarnya dan memutar
benda-benda itu dengan kecepatan tertentu.
4.2
SARAN
Kinerja lubang hitam (black hole) dapat terus berjalan, jika lubang hitam
tidak kehilangan energi gravitasinya. Karena jika lubang hitam kehilangan
energi gravitasinya, maka benda-benda
yang mengelilinginya akan terlempar keluar, sebaliknya bila gaya sentrifugal
akibat putaran berkurang, benda itu akan bergerak mendekati lubang hitam , jika sudah begitu benda akan tersedot kedalam lubang hitam.
DAFTAR PUSTAKA
·
http://id,http://gunzie83.blogspot.com/2008/12/black-hole-itu.html.wikipedia.org/wiki/Lubang_hitam