Minggu, 22 Maret 2015

MAKALAH BLACK HOLE

BAB I
PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang
Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dalam bidang astronomi diseluruh dunia, banyak para ilmuwan yang sampai sekarang masih meneliti tentang lubang hitam (Black Hole). Mulai dari apa itu lubang hitam serta manfaat lubang hitam (Black Hole) terhadap galaksi bimasakti. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengupas tentang peranan lubang hitam (Black Hole) tersebut.
 

BAB II
LUBANG HITAM ( BLACK HOLE )
2.1     Pengertian Galaksi Bima Sakti
Galaksi adalah kumpulan bintang yang jumlahnya begitu banyak (bermilyar-milyar) dan karena begitu jauh, tampak seolah-olah seperti kabut atau awan.  Bima Sakti (dalam bahasa Inggris Milky Way, yang berasal dari bahasa Latin Via Lactea, diambil lagi dari bahasa Yunani, Galaxias yang berarti "susu") adalah galaksi spiral yang besar termasuk dalam tipe Hubble SBbc dengan total masa sekitar 1012 massa matahari, yang memiliki 200-400 milyar bintang dengan diameter 100.000 tahun cahaya dan ketebalan 1000 tahun cahaya. Jarak antara matahari dan pusat galaksi diperkirakan 27.700 tahun cahaya. Di dalam galaksi bima sakti terdapat sistem Tata Surya, yang didalamnya terdapat planet Bumi tempat kita tinggal. Diduga di pusat galaksi bersemayam lubang hitam supermasif (black hole). Sagitarius A dianggap sebagai lokasi lubang hitam supermasif ini. Tata surya kita memerlukan waktu 225–250 juta tahun untuk menyelesaikan satu orbit, jadi telah 20–25 kali mengitari pusat galaksi dari sejak saat terbentuknya. Kecepatan orbit tata surya adalah 217 km/d.
Pemahaman astronom terhadap galaksi tidak lepas dari perkembangan pengetahuan galaksi Bimasakti, sebagai berikut :
  1. Thomas Wright (1750) berpendapat bahwa matahari bersama bintang-bintang lain membentuk suatu kelompok, bagaikan pulau perbintangan ditengah-tengah jagad raya.
  2. William Herschel (1784) berdasarkan penelitiannya yang sistematis menyatakan bahwa kelompok bintang-bintang dalam galaksi Bimasakti membentuk piringan pipih seperti cakram. Penelitian ini dilanjutkan oleh astronom Belanda Kapteyn (1910) yang memberikan landasan semakin kokoh akan wujud galaksi Bimasakti yang pipih tersebut.
  3. Dari studi cacah bintang dan gugus bintang yang lebih sistematis, Harold hapley (1917) mengungkapkan bahwa galaksi Bimasakti berbentuk cakram dengan garis tengah 100.000 tahun cahaya (30.000 parsek). Matahari terletak didaerah tepi sekitar 30.000 tahun cahaya (8.500 parsek) dari pusat galaksi.
Dari hasil pengamatan, diketahui bahwa jumlah bintang dipusat galaksi lebih banyak daripada tepinya. Matahari merupakan bintang yang tidak berbeda dengan bintang-bintang pada umumnya dan terletak ditepi galaksi. Dari pengamatan diketahui bahwa matahari bergerak mengelilingi pusat galaksi Bimasakti dengan kecepatan 220 km/detik. Dengan mengetahui jarak matahari dari pusat galaksi dan asumsi bahwa gerak matahari mengedari pusat galaksi berbentuk lingkaran, dapat dihitung bahwa diperlukan waktu selama 2,4 x 108 tahun (240 juta tahun) bagi matahari untuk mengedari pusat galaksi. Kala edar (periode) ini dikenal sebagai 1 tahun kosmik (cosmic year). Jika matahari kita telah berusia 5 x 109 tahun (5 milyar tahun), maka dapat dihitung bahwa matahari kini lebih dari 20 kali mengedari pusat galaksi Bimasakti atau matahari kini ada pada tahun kosmis ke-21.
2.2         Pengertian Lubang Hitam ( Black Hole )
Lubang hitam adalah sebuah pemusatan massa yang cukup besar sehingga menghasilkan gaya gravitasi yang sangat besar. Gaya gravitasi yang sangat besar ini mencegah apapun lolos darinya kecuali melalui perilaku terowongan kuantum. Tak ada sesuatu, termasuk radiasi elektromagnetik yang dapat lolos dari gravitasinya, bahkan cahaya hanya dapat masuk tetapi tidak dapat keluar atau melewatinya, dari sini diperoleh kata "hitam". Istilah "lubang hitam" telah tersebar luas, meskipun ia tidak menunjuk ke sebuah lubang dalam arti biasa, tetapi merupakan sebuah wilayah di angkasa di mana semua tidak dapat kembali. Secara teoritis, lubang hitam dapat memliki ukuran apa pun, dari mikroskopik sampai ke ukuran alam raya yang dapat diamati.
Kecepatan lubang hitam tersebut setelah diukur mencapai lebih dari 400.000 kilometer per jam dan ukuran lubang hitam sangat bervariasi, sejak yang super padat dengan berat jutaan atau bahkan miliaran berat matahari hingga massa bintang yang lebih ringan.
2.3     Asal Mula Lubang Hitam ( Black Hole )
 Istilah lubang hitam yang pertama kali diberikan oleh John Archibald Wheeler pada 1969 sebagai ganti nama yang terlalu panjang, yaitu completely gravitational collapsed stars. Wheeler memberi nama demikian karena singularitas ini tak bisa dilihat. Mengapa demikian? Penyebabnya tidak lain karena cahaya tak bisa lepas dari kungkungan gravitasi singularitas yang maha dahsyat ini. Daerah di sekitar singularitas atau lazimnya disebut sebagai Horizon Peristiwa (radiusnya dihitung dengan rumus jari-jari Schwarzschild R = 2GM/C2 dimana G = 6,67 x 10-11 Nm2kg-2, M = kg massa lubang hitam, C = cepat rambat cahaya) menjadi gelap. Itulah sebabnya, wilayah ini disebut sebagai lubang hitam. Teori adanya lubang hitam pertama kali diajukan pada abad ke-18 oleh John Michell dan Pierre-Simon Laplace, selanjutnya dikembangkan oleh astronom Jerman bernama Karl Schwarzschild, pada tahun 1916, dengan berdasar pada teori relativitas umum dari Albert Einstein, dan semakin dipopulerkan oleh Stephen William Hawking. Pada saat ini banyak astronom yang percaya bahwa hampir semua galaksi di alam semesta ini mengelilingi lubang hitam pada pusat galaksi termasuk galaksi bimasakti.
Bintang-bintang di alam semesta (jauh lebih besar daripada matahari) tidak akan lenyap dalam periode jutaan tahun seperti massa yang lebih kecil. Bintang-bintang itu baru lenyap bila terjadi ledakan nuklir yang sangat besar. Ledakan yang dikenal sebagai supernova terjadi bila gravitasi bintang menjadi sangat kuat sehingga menghancurkan dirinya sendiri.
Tetapi pada beberapa bintang, gravitasinya amat besar sehingga penghancuran terus menerus terjadi, merusak segala sesuatu di dalamnya. Kepadatan benda itu terus meningkat dan memaksa gravitasi terus meningkat pula, sampai tak ada satupun yang bebas dari pengaruhnya, bahkan cahaya sekalipun. Hasilnya adalah “Blackhole” alias Lubang Hitam. Apapun yang masuk ke dalam tarikan gravitasi objek tersebut tidak bisa melarikan diri. Meskipun tak tampak, lubang hitam bisa dideteksi dengan satelit sinar-X. Lubang hitam pertama ditemukan di sistem perbintangan Cygnus tahun 1972.
Banyak objek (termasuk matahari dan bumi) tidak akan pernah menjadi lubang hitam karena tekanan gravitasi pada matahari dan bumi tidak mencukupi untuk melampaui kekuatan atom dan nuklir dalam dirinya yang sifatnya melawan tekanan gravitasi. Tetapi sebaliknya untuk objek yang bermassa sangat besar, tekanan gravitasi lah yang menang.
2.4       Teori Lubang Hitam (Black Hole)
                        Dalam proses pembentukan lubang hitam terdapat beberapa teori yaitu:
A.          TEORI RELATIVITAS UMUM
Pada 1976, pakar astrofisika ternama, Stephen Hawking mengemukakan teori bahwa lubang hitam terbentuk dari bintang raksasa yang tekanan gravitasinya luar biasa besar sehingga menarik energi dan materi di dekatnya. Energi dan materi itu diyakininya akan musnah ditelan lubang hitam.
B.       TEORI FISIKA KUANTUM
Teori fisika kuantum berlawanan dengan teori relativitas umum. Teori fisika kuantum menyatakan bahwa materi dan energi tidak bisa dihancurkan, namun hanya berganti wujud. Hawking sempat menyatakan kalau sejatinya materi yang terisap lubang hitam akan mengalir menuju jagad raya baru.
Tetapi setelah dipikir kembali oleh Hawking, ia akhirnya menyatakan bahwa lubang hitam tidak menghancurkan segala yang diisapnya, namun menyimpan apa yang diisapnya dalam waktu lama. Setelah lubang hitam rusak dan mati, apa yang pernah diisapnya dipancarkan kembali ke jagad raya dalam keadaan tercerai-berai. Pemikiran baru Hawking yang radikal ini diungkapkannya dalam Konferensi Internasional Mengenai Gravitasi dan Relativitas Umum ke 17 di Dublin, Irlandia, Rabu (21/7).
C.     TEORI EVOLUSI BINTANG
Menurut teori evolusi bintang, lubang hitam berasal dari sejenis bintang biru yang memiliki suhu permukaan lebih dari 25,000 derajat celcius. Ketika pembakaran hidrogen di bintang biru yang memakan waktu kira-kira 10 juta tahun, ia menjadi bintang biru raksasa.
Kemudian, bintang itu menjadi dingin dan menjadi bintang merah raksasa. Dalam fase itulah, akibat tarikan gravitasi-nya sendiri, bintang merah raksasa mengalami ledakan dahsyat atau disebut dengan Supernova dan menghasilkan dua jenis bintang yaitu bintang Netron dan lubang hitam.
Pengamatan dari teleskop sinar-X ruang angkasa selama lebih dari satu dekade menunjukkan kekuatan tarikan gravitasi lubang hitam menyebabkan banyak bintang yang hancur dan ditelan olehnya.
Ahli-ahli astronomi sudah berhasil mengamati bagaimana proses lubang hitam menyedot gas yang berterbangan di sekitarnya. Gas yang disedot itu menjadi panas sehingga memancarkan radiasi dalam berbagai panjang gelombang, mulai dari gelombang radio hingga gelombang sinar-X.
2.5       Cara Mengenali Lubang Hitam (Black Hole)
Cara para astronom untuk dapat mengenali keberadaan sebuah lubang hitam, Mereka menggunakan metode tak langsung melalui pengamatan bintang ganda yang beranggotakan bintang kasat mata dan sebuah objek tak tampak. Beruntung, semesta menyediakan sampel bintang ganda dalam jumlah yang melimpah. Kenyataan ini bukanlah sesuatu yang mengherankan, sebab bintang-bintang memang terbentuk dalam kelompok. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa di galaksi kita, Bima Sakti terdapat banyak bintang yang merupakan anggota suatu gugus bintang.
Dalam sebuah sistem bintang ganda berdekatan, objek yang lebih besar dapat menarik materi dari bintang pasangannya. Demikian pula dengan lubang hitam, lubang hitam menarik materi dari bintang pasangan dan membentuk cakram akresi di sekitarnya. Bagian dalam dari cakram yang bergerak dengan kelajuan mendekati kelajuan cahaya, akan melepaskan energi potensial gravitasinya ketika jatuh ke dalam lubang hitam.
Energi yang sedemikian besar diubah menjadi kalor yang akan memanaskan molekul-molekul gas hingga akhirnya terpancar sinar-X dari cakram akresi tersebut. Sinar-X yang dihasilkan inilah yang digunakan oleh para astronom untuk mencurigai keberadaan sebuah lubang hitam dalam suatu sistem bintang ganda. Untuk lebih meyakinkan bahwa bintang kompak tersebut benar-benar lubang hitam maka astronom menaksir massa objek tersebut dengan perangkat matematika yang disebut fungsi massa. Bila diperoleh massa bintang kompak lebih dari 3 kali massa Matahari, besar kemungkinan objek tersebut adalah lubang hitam.
2.6       Pertumbuhan Lubang Hitam ( Black Hole )
Sebuah penelitian menyatakan bahwa black hole dan galaksi saling membantu pertumbuhan masing-masing. Dalam salah satu penyelidikan, para peneliti mendapatkan bahwa galaksi-galaksi dan black hole tampak tumbuh terus selama terjadi proses kelahiran bintang-bintang. Observasi menunjukkan adanya hubungan erat antara kelahiran bintang (yang berarti pertumbuhan galaksi) dengan pertumbuhan black hole di beberapa galaksi yang pada jarak 10 milyar tahun cahaya dari Bumi.
Para astronom menduga hubungan itu merupakan hubungan timbal balik dimana penggabungan galaksi satu dengan galaksi lain telah memicu pembentukan bintang. Di lain pihak, proses itu sekaligus memberi "bahan bakar" bagi black hole untuk tumbuh karena ia juga mendapatkan lebih banyak materi untuk dihisap.
Hasil penelitian di atas semakin menambah bukti adanya kerjasama konstruksi yang pada akhirnya menghasilkan galaksi-galaksi raksasa berisi bintang-bintang tua dan didominasi black hole di pusatnya.
Lubang hitam memiliki massa yang dapat terus bertambah dengan cara menangkap semua materi didekatnya. Semua materi tidak bisa lari dari jeratan lubang hitam jika melintas terlalu dekat. Jadi obyek yang tidak bisa menjaga jarak yang aman dari lubang hitam akan terhisap. Berlainan dengan reputasi yang disandangnya saat ini yang menyatakan bahwa lubang hitam dapat menghisap apa saja disekitarnya, lubang hitam tidak dapat menghisap material yang jaraknya sangat jauh dari dirinya. dia hanya bisa menarik materi yang lewat sangat dekat dengannya.
Bumi dalam bahaya jika hanya berjarak 10 mil dari “Black Hole”, tetapi hal ini tidak akan terjadi karena bumi berjarak 93 juta mil dari matahari. Lubang hitam juga dapat bertambah massanya dengan cara bertubrukan dengan lubang hitam dan bersatu menjadi lubang hitam yang jauh lebih besar.
2.7       Cara Kerja Lubang Hitam ( Black Hole )
Black hole dikenal sebagai pemakan yang ceroboh. Mereka mencerna sedikit saja benda yang berada di piring makannya, lalu memuntahkan sisanya ke ruang angkasa. Dalam kasus ini, hanya sekitar satu persen dari bagian bintang itu yang ditelan. Sisanya dilemparkan kembali ke galaksi menggunakan energi yang luar biasa dahsyat.
Intensitas pancaran itu kemudian melemah seiring dengan makin tercerainya tubuh sang bintang. Penurunan aktivitas pancaran yang cepat diduga juga terjadi karena adanya penghisapan lebih lanjut oleh ruangan di sekitar black hole. Pada puncaknya, black hole bisa menelan sebuah objek seukuran Bumi tiap 10 menit.
Para astronom sejauh ini mendeteksi keberadaan black hole dengan memperhatikan aktivitas cahaya serta kecepatan bintang maupun gas-gas di jagad raya. Bila di suatu tempat tidak ditemukan cahaya, namun di sekitarnya banyak objek angkasa menuju ke satu titik dengan kecepatan tinggi sebelum hilang, maka titik tersebut dipastikan sebuah black hole.
BAB III
PERANAN LUBANG HITAM ( BLACK HOLE )
3.1      Manfaat Lubang Hitam ( Black Hole )
Di Alam Semesta ini terdapat banyak sekali Blackhole, sebab Blackhole berfungsi sebagai inti sebuah Galaksi (misalnya Bima Sakti). Blackhole memiliki kepadatan massa sangat tinggi hingga energi gravitasinya sangat besar. Manfaat Blackhole adalah memberikan gaya tarik terhadap benda angkasa yang bergerak mengelilinginya. Dapat dibuktikan, bila anda memutar batu yang bermassa dengan seutas tali, akan terasa ada gaya tarik melawan tangan anda yang disebabkan benda yang anda putar. Jika tali itu putus benda itu akan terlempar keluar/jauh. Fungsi energi gravitasi Blackhole ibaratnya sebagai tali pengikat benda-benda yang berputar disekelilingnya. Jika Blackhole kehilangan energi gravitasi, benda-benda yang mengelilinginya akan terlempar keluar, sebaliknya bila gaya sentrifugal akibat putaran berkurang, benda itu akan bergerak mendekati Blackhole, jika sudah begitu akibatnya sangat fatal bagi galaksi itu. Oleh karena itu black hole dilengkapi dengan memberikan energi gravitasi agar dapat menarik benda-benda disekitarnya dan memutar benda-benda itu dengan kecepatan tertentu agar tetap pada orbitnya. Jadi, manfaat utama lubang hitam adalah memelihara keseimbangan galaksi.
Para astronom telah menemukan bahwa lubang hitam (black hole) pada pusat galaksi kita telah mengalami gejolak pada sekitar 3 tiga abad lalu. Penemuan ini membantu memecahkan misteri lama: mengapa lubang hitam pada galaksi Bima Sakti tampak begitu tenang?
Lubang hitam tersebut, dikenal sebagai Sagittarius A* (dieja: “A-star”), tergolong raksasa, dengan massa 4 juta kali massa Matahari. Namun demikian, energi yang dipancarkan dari sekelilingnya justru jauh lebih lemah daripada yang dilepaskan oleh lubang hitam di pusat galaksi lain.
Studi terbaru, yang akan diterbitkan dalam publikasi perhimpunan atronomi Jepang, mengkombinasikan hasil dari satelit sinar-X Suzaku dan ASCA milik Jepang, observatorium sinar-X Chandra milik NASA, dan observatorium sinar-X XMM-Newton milik Badan Ruang Angkasa Eropa, ESA.
Data yang didapatkan antara tahun 1994 dan 2005 menyingkap kenyataan bahwa awan gas di dekat lubang hitam di pusat galaksi Bima Sakti berpijar dan meredup secara cepat dalam gelombang sinar-X sebagai respon terhadap denyut sinar-X yang terpancar dari pinggiran lubang hitam.
Denyut sinar-X itu memerlukan 300 tahun untuk melintasi jarak antara lubang hitam di pusat galaksi dan kabut besar yang dikenal sebagai Sagittarius B2. Dengan demikian, awan tersebut merespon suatu kejadian yang berlangsung 300 tahun sebelumnya. Saat sinar-X mencapai kabut tersebut, ia akan menumbuk atom-atom besi, melontarkan elektron yang berdekatan dengan inti atom. Saat elektron dari luar mengisi kekosongan yang ditimbulkan, atom besi akan melepaskan sinar-X. Namun setelah denyut sinar-X berlalu, kabut tersebut akan kembali ke bentuk semula.
Yang menarik, sebuah daerah di Sagittarius B2 yang hanya membentang sejauh 10 tahun cahaya diketahui memiliki bentuk yang bervariasi hanya dalam 5 tahun belakangan. Bentuk ini diketahui sebagai suatu gema cahaya (light echoes). Dengan menetapkan garis spektral sinar-X dari atom besi, observasi dengan Suzaku memegang peranan penting dalam mengeliminasi kemungkinan bahwa gema cahaya tersebut berasal dari partikel subatomik.
Dengan mengamati bagaimana berpijar dan meredup selama 10 tahun, para ilmuwan dapat menelusuri aktivitas lubang hitam pada 300 tahun lalu. Dari sana diketahui bahwa pada 300 tahun lalu, lubang hitam tersebut sejuta kali lebih cemerlang daripada sekarang.
Studi terbaru ini dibangun berdasarkan riset dari beberapa kelompok yang mempelopori teknik pemanfaatan gema cahaya. Tahun lalu, suatu kelompok yang dipimpin oleh Michael Muno, yang kini bekerja di California Institute of Technology, Pasadena, California, menggunakan teleskop Chandra untuk mengamati gema sinar-X yang menunjukkan bahwa Sagitarius A* telah melepaskan flare (ledakan) sinar-X pada sekitar 50 tahun lalu, namun dalam intensitas sekitar 10 kali lebih kecil daripada flare yang terjadi pada 3 abad lalu.
Pusat galaksi terletak sejauh 26.000 tahun cahaya dari Bumi, yang berarti bahwa kita sedang menyaksikan peristiwa yang terjadi pada 26.000 tahun lampau. Para astronom masih belum memiliki pemahaman yang menyeluruh tentang mengapa Sagittarius A* memiliki aktifitas yang sangat bervariasi. Salah satu kemungkinan adalah karena adanya supernova pada beberapa abad yang lalu telah menyemburkan gas yang kemudian terhisap oleh lubang hitam tersebut. Tingginya konsentrasi gas yang terhisap akhirnya menyebabkan terjadinya flare raksasa pada lubang hitam.
3.3            Fakta Unik Mengenai Black Hole
Cahaya melengkung begitu dalam di dekat lubang hitam sehingga apabila Anda berada dekatnya dan berdiri membelakangi, Anda akan dapat melihat berbagai bayangan dari setiap bintang di jagat raya, dan dapat melihat bagian belakang dari kepala Anda sendiri. 
Di bagian dalam sebuah lubang hitam, ketentuan-ketentuan soal jarak dan waktu berlaku kebalikan: seperti halnya saat ini Anda tidak dapat menghindar dari perjalanan menuju masa depan, di dalam lubang hitam Anda tidak dapat mengelak dari singularitas sentral.
Apabila Anda berdiri pada sebuah jarak aman dari lubang hitam dan melihat seorang teman terjatuh ke dalamnya, dia akan terlihat bergerak melamban dan hampir berhenti ketika sampai di tepian event horizon. Bayangan teman itu akan memudar dengan sangat cepat. Sayangnya, dari sudut pandangnya sendiri dia akan melintasi event horizon dengan aman, dan akan bertemu dengan ajalnya di singularitas.
Lubang-lubang hitam adalah objek-objek yang paling sederhana di jagat raya. Anda dapat menggambarkannya secara utuh dengan hanya mengetahui massa, tolakan, dan muatan listriknya. Sebaliknya, untuk melukiskan secara utuh sebutir debu saja, Anda harus menjelaskan posisi dan kondisi seluruh atomnya.
Lubang hitam tidak meradiasikan cahaya, dan sebuah objek yang terjatuh ke dalamnya tidak akan mampu lagi memancarkan cahayanya. Semua itu menjadikan upaya mendeteksi lubang hitam akan sangat menantang. Hanya ketika sebuah lubang hitam berada dalam wujudnya yang kembar dan efek gravitasi menyebabkan pasangannya itu menghasilkan gas, kita dapat mendeteksi sinar-X. Sinar yang berasal dari piringan-piringan di sekitar lubang hitam terlihat sangat mirip dengan sinar yang berasal dari piringan-piringan di sekitar bintang-bintang neutron.
Anda dapat pula menduga keberadaan sebuah lubang hitam di pusat sejumlah galaksi apabila bintang-bintang bergerak sangat cepat di sekitar sejumlah objek yang tidak terlihat.
BAB IV
PENUTUP
4.1            KESIMPULAN
Lubang hitam adalah sebuah pemusatan massa yang cukup besar sehingga menghasilkan gaya gravitasi yang sangat besar. Gaya gravitasi yang sangat besar ini mencegah apapun lolos darinya kecuali melalui perilaku terowongan kuantum. Tak ada sesuatu, termasuk radiasi elektromagnetik yang dapat lolos dari gravitasinya, bahkan cahaya hanya dapat masuk tetapi tidak dapat keluar atau melewatinya. Istilah lubang hitam yang pertama kali diberikan oleh John Archibald Wheeler pada 1969. Dalam proses pembentukan lubang hitam terdapat beberapa teori yaitu Teori Relativitas Umum, Teori Fisika Kuantum, dan Teori Evolusi Bintang.
Manfaat Blackhole adalah memberikan gaya tarik terhadap benda angkasa yang bergerak mengelilinginya. Jika Blackhole kehilangan energi gravitasi, benda-benda yang mengelilinginya akan terlempar keluar, sebaliknya bila gaya sentrifugal akibat putaran berkurang, benda itu akan bergerak mendekati Blackhole, jika sudah begitu akibatnya sangat fatal bagi galaksi itu. Oleh karena itu black hole dilengkapi dengan memberikan energi gravitasi agar dapat menarik benda-benda disekitarnya dan memutar benda-benda itu dengan kecepatan tertentu.
4.2             SARAN
Kinerja lubang hitam (black hole) dapat terus berjalan, jika lubang hitam tidak kehilangan energi gravitasinya. Karena jika lubang hitam kehilangan energi gravitasinya, maka benda-benda yang mengelilinginya akan terlempar keluar, sebaliknya bila gaya sentrifugal akibat putaran berkurang, benda itu akan bergerak mendekati lubang hitam , jika sudah begitu benda akan tersedot kedalam lubang hitam.
DAFTAR PUSTAKA
·        http://id,http://gunzie83.blogspot.com/2008/12/black-hole-itu.html.wikipedia.org/wiki/Lubang_hitam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar